Baca Puisi di Taman Budaya KALBAR 2012 |
Kubekam
suara-suara itu
Gelombang
rasa yang tak ku beri nama
Dari selat
racau hening mengidik roma
Gemerincing
genteng di timpa rintik
Suara-suara
yang masih mengalun sepi
Menuju hati
yang kelam dalam diam
Hening sunyi
hinggap ke tepi
Barisan-barisan
aksara rupa
Terbang bak
wajah tumpah dan menoktah
Ku telah
kecup kening malam
Di rimbun
hening lalu menepi ke jantung waktu
Sesuatu itu
lebih tau melihat aku
Yang tegun
menuju titik warna molek
Dia datang lalu menyerupa sebuah wajah
Bayi yang
haus akan tetek suci air bunda
Lalu bangkit
memapah kalimat
Menuju
langit dan menggambar pelangi
Semua gelap,
hitam lalu hilang
Tubuh bayi
itu luruh menjadi asap kemenyan
Bayi yang
salin di tong sampah
Terbang membawa
sebait puisi
Unair
Surabaya, 5 Nov 2012
(dimuat di antologi LENTERA Group PBKS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar