Jumat, 05 Februari 2016

FORUM BELAJAR SASTRA PERKAWINAN SALING SILANG ANTAR ETNIS



: FENDI KACHONK
Forum Belajar Sastra Pertemuan ke III di Pujuk Pongkeng


Bahwa suatu ini hanya menjadi kenangan itulah keniscayaan. Tapi, tetap saja saya ingin menghormati sebagai sebuah kekayaan dari proses saya secara pribadi mungkin juga kekayaan dari semua proses kami semua yang terlibat dan memilih untuk bersama. 

Kemarin, saya sempat kaget, hampir meloncat dari ranjangku. Jam menunjukkan angka 7.48 WIB. saya segera buru-buru mencuci muka lalu sarapan walau saya rasakan ada malas yang luar biasa karena di luar sana saya sempat melihat gerimis, Bagaimana saya akan berangkat ke pertemuan Forum Belajar Bersama (Forum ini adalah hasil pernikahan berbagai etnis komunitas atau semacam kawin saling silang tapi ide dan gagasannya dibuat dari Komunitas Kampoeng Jerami). Meski dengan kecemasan oleh berapa kali saya memahami tubuh yang rentan dan mending hujan sekalian.


Selesai sarapan, saya menekatkan diri, setelah berapa kali mengangkat telpon yang isinya keragu-raguan dari berapa kawan. Maklum kemarin itu, kami semua bersepakat membangun fondasi dari rumah kami bersama, meski sebenarnya proses ini sudah berjalan ke-tiga kalinya yang diawali dari pertemuan sekitar 5 orang di Taman Baca yang kelola, lalu pertemuan kedua di kediaman Suaidi dan di tempat inilah saya juga mengalami semacam kegembiraan yang tak terduga. Karena yang datang banyak dalam artian saya tak mengira akan seperti itu. 


Sekitar 30 orang lebih berkumpul dan bersepakat ingin belajar menulis sastra, entah itu dalam bentuk prosa, cerpen atau puisi dll. 

Pertemuan Kedua FBS 


"Kami ini belum bisa menulis kak! Kami ini masih ingin memulainya kak! Sambutan semangat mereka membuat saya juga memilik semangat, atau saya akan merasa tertodong dengan pertanyaan begini. Bagaimana cara menulis puisi kak? atau seperti ini, menulis cerpen itu bagaimana kak? Saya dengan tegas bilang begini. 

Saya juga tak tahu menulis cerpen, menulis puisi dan yang saya bisa sekarang adalah menawarkan konsep belajar bersama dengan model per satu semester dengan membuat workshop yang mandiri dan berguna untuk kita semua, dan dalam satu semester kita akan mengevaluasi se berapa jauh out put dari input selama kita belajar. Tentu, cara menilai dan mengevaluasinya yaitu ketika kawan-kawan semua sudah mengaplikasikannya dalam bentuk tulisan. Itu sanggahanku. Karena jujur, saya masih dalam proses yang sama. Sama dengan kalian, sama ingin belajar sastra bersama-sama. Maka inilah guna Forum Belajar Sastra."

Kemarin, sekitar jam 8 an, agak molor dari agenda yang ditentukan, dengan berdendang kecil, saya mengendarai motor, dan berapa meter dari rumah ada barisan pejalan kaki. Saya melihat 4 orang remaja perempuan sedang menunggu angkutan umum. Saya mendengar sedikit suara mereka. Itu Kak Fendi udah berangkat! Sempat saya berhenti dan melihat mereka. Lalu, saya ingin membonceng sebagian dari mereka cuma tak mungkin bila motorku dinaiki 5 orang tak bakal muat. Ah, dalam hati saya berkata, maafkan saya, nanti saat saya punya truck saya ajak kalian semua.

Sampailah saya di puncak Pujuk Pongkeng, keindahan alam, dingin dan sambutan ruang yang aneh, sambutan yang saya rasakan dari alam yang pernah hanya dua kali saya kunjungi, berada di Kecamatan Bluto dan dari ketinggian semua alam yang begitu indah bisa dipandang. Ini sangat menyehatkan mata, kata saya pada dua orang yang sudah menunggu kami untuk belajar. 

5 orang berkumpul. Saya membantu proses belajar dan berdiskusi dan merumuskan beberapa hal, struktur, menejemen, kas dan alur komunikasi serta keterlibatan aktif dalam forum ini, intinya kami sepakat, bahwa ada yang bertanggung untuk mengerjakan berapa hal dan bertanggung jawab pada kenyamanan forum, hp silent, kas yang berdasarkan kesadaran dll.

Hampir Sholat Jumat, di sela keterbatasan waktu itu, kami sempat tertawa bersama, menjaga kebersihan Pujuk dan memaripurnai kegiatan dengan foto-foto bersama. Semua orang adalah guru, dan semua orang yang hadir turut berdoa. Semoga ini mengembirakan dalam semua dinamikanya.

" Mengendarai gerimis dan doa, melihat keindahan alam lalu belajar bersama, semoga semua bahagia memilih jalan bersama dan sastra"


Tidak ada komentar: