Minggu, 21 Februari 2016

SKETSA YANG GAGAL



                                Daun-daun di halaman rumah, tak lagi bergerak
                      Derik rimbun pohon berburu telinga ruang-ruang
            Seperti kenangan yang memanggang kecemasan
     Dalam risau angin, pelan mendekap kesunyian.

    Pintu kamar, lubang jendela dan sketsa wajah
    Di kertas, pulpen tergeletak,  garis-garis kecil
    Di balutan kafan, lekuk wajah dan kenangan.

    Tempat muara hening meminjam irama dawai
    Menerjemahkan nada-nada dalam gelas suara
    Rindu mengajak kembali menoleh ke belakang
    Merasakan ayunan air mengalir dari jiwanya.

   Di wajah yang tak rampung di ujung kuasnya
         Berebut tempat untuk lebih dahulu dinisankan
                  Tangannya kaku melihat selembar daun  jatuh
                                  Menuju senyapnya akar-akar mengerat air mata



Moncek, 220216

Tidak ada komentar: