Seperti bunga, layu menunggu gerimis sembari menikmati
gemeretak kemarau di ranting-ranting yang tulus menemani waktu:
mengerti rukun hidup--kematian, sedang matahari lelah
meminta hujan pada embun yang pelan-pelan naik ke puncak awan;
Seperti ilalang, sempat menarikan gelisah akar-akar
jagung juga tembakau sembari meletakkan teduh di lembah,
di ngarai yang membelah tanah-tanah kerontang menjadi humus;
angin mencari istana bakau yang hilang ditelan pantai dan gelombang;
Seperti itu, aku menulisnya dalam kampung sajak; sunyi
hampir ditelan sempurna oleh segenap gema; di lorong-lorong itu,
tersisa jejak semi dan kering yang kian mengharukan birunya luka:
"Serupa nostalgia pohon kelengkeng dan sebaris puisi
di mata seorang ibu yang meneteki nasib anaknya;
lalu ada kidung tra lala--tri lili sampai mata tertidur
pulas digendong kehidupan."
Moncek, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar