Minggu, 05 Februari 2017

YANG TERBUANG DAN AKAN HILANG

Tiga hari yang lalu, ya ini hari ketiga, aku merasa lebih nyaman ketika bapakku dinyatakan bisa dibawa pulang, tapi malam itu surga demam tinggi, aku harus bolak balik menembus malam guna mengontrol kedua orang yang aku sayang. Entahlah, aku melalui itu semuanya dengan baik. Bapakku bisa dibawa pulang setelah dua malam harus nginap di rumah sakit. Kini, aku mesti merawat surga, yang lucu adalah ketika malam kedua, aku menerima sms surga demamnya sampai 3,7. Hujan deras sekali, dan waktu menunjukan jam 2 malam, aku melihat emakku udah pulas, bapak batuknya udah terdengar lagi. Giliran surga pikirku.

Aku menerobos hujan, apes sekali malam itu, aku tak bawa jas hujan, ah tapi peduli amat. Sampai di rumah, aku memeriksa tubuh surga, panasnya luar biasa, aku melepas bajuku yang masih basah karena hujan, dan aku melapas baju surga. Kata Surga, aku sudah sembuh pa, anak ini memang begitu, meski panasnya tinggi pasti akan bilang begitu. Aku menggendongnya. Aku bolak balik tubuhnya, sampai semua panas itu aku pindahkan ke tubuhku. Aku selalu membuat sugesti. Surga panasmu aku ambil ya? itu dalam pikiranku. Surga tertidur dengan pulas dalam pelukanku dan aku meletakkannya ke bantal. Aku masuk ke kamar, jiwa dan pikiranku sungguh lelah, telpon sana-sini mengenai pekerjaanku juga mendesak. Di sisi iman aku tertidur pulas. Sampai jam 4 pagi, aku tersentak. Aku buru-buru bergerak ke Rumah sakit lagi.

Iyah, dalam perasaanku dan pikiranku, bahwa aku selalu kuat dan tangguh, tanpa harus menghilangkan senyumanku. Aku berpikir, aku banyak memiliki teman, tapi berapa orang yang peduli kataku. Kamu? kamu kan lagi memikirkan dirimu sendiri juga. Ah, hehe. Tapi tak melulu soal kamu, kamu sudah kamu. Dan, ini aku sudah kembali dengan semangat. Tapi saat dirimu dan keluargamu sakit, aku selalu memberimu semangat. Kamu itu aku, aku itu bukan kamu. kamu adalah kamu, dan kamu hanya memikirkan kamu.

Tidak ada komentar: