Rabu, 06 Mei 2015

YANG TAK AKAN KEMBALI

Bersama, Soni Farid Maulana, Acep Zamzam Noor
dan Hudan Hidayat, Kuala Lumpur 2014

: Mei

Bukan pada hujan dan tangis kedinginan ini
aku hanya mampu menggumuli sepi
di kamar yang pengap, setelah siang tak datang
hari-hari larut dalam botol minuman, obatku
aku tak lupa, meski dipaksa ingatan untuk lelah
sirene pabrik, ribuan kelelawar menyambar-nyambar
bukan petir, katamu, setelah kita bangun pagi
kau akan ceritakan kembali mimpi semalam.

Itu saat aku seolah peti mati, ketakutan
bersandar di lenganmu yang kosong dari hitam
kau menyambarku, dan meletakkan bunga
di meja depan, surat kabar itu kau baca, teliti
orang berlarian, lalu lintas diam, dan kota-kota
telah menautkan bau anyir kematian.

" Bila kuntum bunga itu jatuh akibat udara
janjiku tak pernah padam, hanya lentera tertiup angin
ambil api, lalu suluhkan kembali, di dadaku
ada meriam-meriam yang merobek gendang telinga"

Jangan pernah menjadi elang yang akan terbang
aku berusaha menarik pundakmu, kepalaku masih pening
aku ingin kita minum lagi, sehingga kita pulas tertidur
tapi, matamu menyala matahari, kau menitipkan pesan
di keningku, bulan yang kau tuju masih hijau diingatan.

Moncek, 060515

Tidak ada komentar: